Selain mukjizat kandungan isinya, Al Qur’an juga memiliki mukjizat dalam kandungan fisiknya. Sejak dulu hingga kini para peneliti menemukan keajaiban fisik isi Al Qur’an, misalnya ketika ditemukan bahwa jumlah kata tunggal hari (Alyaum) disebut sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada satu tahun syamsiyyah (masehi). Kata jamak hari disebut sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu bulan. Sedang kata Syahrun (bulan) dalam Al Quran disebut sebanyak 12 kali sama dengan jumlah bulan dalam satu tahun. Kata Saa’ah (jam) disebutkan sebanyak 24 kali sama dengan jumlah jam sehari semalam.
Demikian pula dalam Al Quran kata Albar (yang berarti ‘darat’) disebut 12 kali, sedangkan kata Albahr (yang berarti ‘laut’) baik tunggal maupun jamak (mufrod, mutsanna dan jama’nya) disebut sebanyak 40 kali. Perbandingan tersebut sama dengan perbandingan antara daratan dan lautan di planet bumi ini.
Sumber= http://www.indonesiaindonesia.com/f/3866-mukjizat-allah/
Bahkan seorang peneliti kelautan Perancis yang terkenal, Jacques Costeau, memutuskan menjadi seorang muslim ketika mengetahui adanya ayat dalam salah satu surat Al Quran yang membahas tentang aliran laut dalam yang terbelah menjadi dua, panas dan dingin, yang mana sesuai dengan penelitian yang sedang ia lakukan.
Tragedi kehancuran gedung kembar tertinggi di dunia, Wolrd Trade Center (WTC) New York, yang terjadi pada bulan 9, tanggal 11, tahun 2001, tak lepas dari ketelitian pengamat Al Quran Tak mudah kita melupakan kedahsyatan tragedi ‘WTC 9/11’ tersebut, dimana pada suatu hari, melalui tangan sekelompok orang, Tuhan ‘mengizinkan’ dihancurkannya 2 menara kembar gedung raksasa tertinggi di dunia di kota New York, Amerika Serikat. Ini masih belum termasuk gedung Pentagon dan gedung kecil lain disekitar WTC.
Peristiwa WTC 9/11 terjadi disekitar 14 abad setelah Al Quran diturunkan, namun detail fisiknya telah tercatat secara tersembunyi didalam Al Qur'an, yaitu dalam surat At-Taubah. Surat At-Taubah merupakan surat ke 9 dalam urutan Al-Qur’an, dimana 37 ayat diantaranya terletak pada juz ke -11 (sisanya di juz 10), dan kabarnya jumlah huruf pada 37 ayat ini terdiri dari 2001 huruf, ada pula yang bilang jumlah kata pada keseluruhan surat At-Taubah ini ada 2001 kata. Angka-angka ini sama dengan tanggal, bulan dan tahun terjadinya tragedi WTC 9/11 tersebut.
Mari kita simak isi surat At-Taubah ayat ke- 109 dan 110, yaitu :
“Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridaan (Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahanam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”
“Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Dalam ayat tersebut disebutkan keruntuhan sebuah bangunan karena yang mendirikannya adalah orang -orang yang zalim. Pemerintah Amerika Serikat dan sekutunya yang selalu dianggap para politisi dan ulama Islam sebagai pemerintahan yang bersikap zalim dan memusuhi umat Islam hingga saat ini. Sehingga peneliti ayat ini menyimpulkan bahwa orang zalim yang dimaksud ayat ini adalah pemerintah As dan sekutunya.
Selanjutnya peneliti tersebut mengatakan bahwa kata-kata ‘di tepi jurang yang runtuh’ adalah penafsiran dari bahasa Arab kata-kata JURUFIN HAR yang terdapat dalam ayat tersebut diatas. Dan menurut beliau kabarnya ada sebuah jalan yang bernama JERF HAR yang terletak di sekitar komplek gedung WTC yang hancur tersebut. Kalaupun info Jerf Har ini dianggap mengada-ada, Anda akan semakin takjub ketika mengetahui mengapa ayat tersebut ada di nomor 109 dan 110.
Ingin tahu mengapa ayat yang menginformasikan bangunan yang jatuh / runtuh ini ada di ayat 109 dan 110 ?. Ternyata jumlah tingkat di gedung masing-masing dari dua gedung menara WTC ada 110 tingkat ! (Telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat barat yang mempercayai tahyul angka sial 13, sehingga gedung-gedung tinggi selalu menghapus istilah lantai ke-13, sehingga jumlah tingkat gedung sebenarnya adalah 109).
Subhanallah !
Sungguh demikian sempurna cara Allah SWT memberi tanda-tanda kebenaran dan tanda-tanda kekuasaannya kepada orang-orang yang diberi-Nya petunjuk. Beruntunglah kita bila menjadi orang yang selalu bertambah keimanannya ketika mendengar kebenaran dan kebesaran Allah SWT semacam ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment