Showing posts with label Mukjizat. Show all posts
Showing posts with label Mukjizat. Show all posts

Friday, August 20, 2010

Masuk Islam Karena Mumi Fir'aun




Seorang Dokter Bedah Berasal dari Prancis
Menyatakan dirinya masuk Islam, disebabkan oleh Mumi Fir'aun

Professor Maurice Bucaille adalah seorang dokter ahli bedah terkemuka di dunia yang berasal dari Prancis. Ia mempunyai cerita yang sangat menakjubkan. Ia menjelaskan sebab musabab dirinya meninggalkan agama Katolik yang telah di anutnya bertahun-tahun, kemudian menyatakan dirinya memeluk agama Islam.
Setelah menyelesaikan study setingkat SMA-nya, ia menetepkan untuk mengambil jurusan kedokteran pada sebuah univertsitas di Prancis. Ia termasuk salah satu dari mahasiswa yang berprestasi hingga akhir tahun, karena kecerdasan dan keahlian yang dimilikinya, dia kemudian menjadi seorang dokter terkemuka di Prancis.

Prancis adalah negara yang terkenal sangat menjaga dan mementingkan barang-barang peninggalan kuno dibandingkan dengan negara yang lainnya, terutama pada masa kepemimpinan Fransu Metron tahun 1981.

Pada tahun itu, Prancis meminta ijin kepada Mesir agar mereka diberikan kesempatan untuk memeriksa dan meneliti mumi Fir'aunnya yang terkenal. Sebuah mumi yang tak asing dikalangan orang-orang Islam. Fir'aun ini adalah orang yang ditenggelamkan Allah dilaut merah, tatkala melakukan pengejaran terhadap nabi Musa AS.

Permintaan Prancis ditanggapi oleh Mesir dengan mengizinkan Prancis untuk mengadakan penelitian. Mumi Fir'aun dipindahkan dengan menggunakan pesawat terbang. Setibanya di Prancis, kedatangan mumi tersebut disambut oleh Persiden Franso Metron beserta para menterinya seolah-olah dia masih hidup.

Mumi tersebut kemudian dipindahkan ke pusat barang-barang kuno milik Prancis untuk diserahkan kepada para ilmuwan dan dokter bedah, supaya mereka dapat mempelajari rahasia yang terkandung dari mumi tersebut, dan Profesor Professor Maurice Bucaille bertindak sebagai ketua tim penelitian.

Semua tim peneliti bertugas untuk meneliti, memperbaiki tulang-tulang yang sudah rusak dan anggota tubuh yang lainnya. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Professor Maurice Bucaille, ia justru menyelidiki tentang rahasia kematian Fir'aun.

Pada suatu malam, ia memperoleh hasil penelitiannya; bahwa terdapat bekas garam yang menempel pada mayat mumi, sehingga dapat ia jadikan sebuah bukti yang nyata bahwa Fir'aun mati karena tenggelam dan mayatnya dapat di selamatkan, kemudian diawetkan pada saat kejadian.

Dari hasil penelitiannya, timbul beberapa pertanyaan yang susah untuk ia dapatkan jawabannya yaitu bagaimana mayat Fir'aun dapat diselamatkan, dan anggota tubuhnya masih tetap utuh, sedangkan kondisi mayat-mayat yang lainnya setelah diawetkan tidak seperti dirinya? Namun sebelum ia selesai membuat kesimpulan, salah seorang temannya berbisik kepadanya dengan berkata: "Jangan terburu-buru seperti itu, karena orang-orang Islam telah mengetahui tentang hal ini." Mendengar pernyataan dari temannya itu, ia menolak keras atas pernyataan tersebut. Ia berkata: "Penemuan seperti ini tidak mungkin dilakukan kecuali ada dukungan sains dan teknologi canggih". Salah seorang temannya yang lain menanggapinya seraya berkata: "Al-Quran merekalah yang telah menceritakan kematiannya dan bagaimana jasadnya di selamatkan dari tenggelam." Mendengar penjelasan temannya itu, Bakay kebingungan dan bertanya-tanya bagaimana hal ini bisa terjadi? Sedangkan mumi ini sendiri baru ditemukan pada tahun 1898 atau kurang lebih baru dua ratus tahun yang lalu, sedangkan Al-Quran mereka sudah ada semenjak lebih dari seribu empat ratus tahun....!!!

Bagaimana akal manusia dapat mengetahuinya, padahal semua manusia -bukan hannya orang-orang Arab- belum ada yang mampu mengetahui bagaimana peradaban orang-orang Mesir di masa lampau dan bagaimana caranya mereka mengawetkan mayat, kecuali pada masa sepuluh tahun yang lalu?

Maurice duduk termenung di dekat mumi Fir'aun tersebut sambil memikirkan tentang bisikan yang telah ia dengar dari temannya; bahwasanya Al-Quran telah menceritakan kejadian itu, padahal kitab sucinya hanya menceritakan tentang tenggelamnya Fir'aun akan tetapi di dalamnya tidak di jelaskan tentang keadaannya sesudah tenggelam. Ia pun bergumam dalam kesendiriannya: "Masuk akalkah bahwa jasad yang ada di depanku ini adalah Fir'aun Mesir yang telah mengusir Nabi Musa? Benarkah kalau Nabinya orang muslim yang bernama Muhammad itu sudah mengetahui tentang hal ini sejak 1400 tahun yang silam?

Berbagai pertanyaan yang belum sempat terjawab, membuat Professor Maurice tidak dapat tidur disetiap malam. Ia kemudian mengambil Kitab Taurat dan membacanya, sampai pada sebuah kalimat yang mengatakan: "Kemudian air itupun kembali pada keadaan sedia kala, kemudian air laut itupun menenggelamkan perahu-perahu beserta Fir'aun dan bala tentaranya, hingga tidak tersisa satupun diantara mereka."

Setelah menyelesaikan penelitian dan perbaikan, maka mumi tersebut kemudian di kembalikan ke Mesir dengan menggunakan peti yang terbuat dari kaca nan elok, karena menurutnya itu lebih pantas untuk orang yang berkedudukan seperti Fir'aun. Akan tetapi Bakay masih dalam kondisi belum puas dengan berita yang di dengarnya, bahwa orang-orang Islam telah mengetahui keselamatan mumi ini. Ia pun lalu berkemas untuk berkunjung ke Saudi Arabia guna menghadiri seminar kedokteran yang akan dihadiri para pakar bedah muslim.
Dalam pidatonya, Professor Maurice memulai pembicaraan tentang hasil penyelidikannya bahwa jasad Fir'aun dapat diselamatkan setelah tenggelam, kemudian salah seorang diantara pakar muslim berdiri dan membuka serta membacakan mushaf pada Surat Yunus Ayat 92 yang artinya: "Pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat dijadikan pelajaran bagi orang-orang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami."

Professor Maurice Bucaille terheran-heran dengan penjelasan yang baru saja ia dengar, ia lalu beranjak dari tempat duduknya dan dengan suara lantang ia berkata: "Pada hari ini; aku menyatakan diri untuk memeluk agama Islam dan aku mengimani Al-Quran ini".

Setelah selesai seminar Professor Maurice Bucaille lalu kembali ke Prancis dengan wajah yang berbeda dari wajah sebelum ia datang menghadiri seminar. Selama sepuluh tahun ia tidak mempunyai pekerjaan yang lain, selaian mempelajari tentang sejauh mana keserasian dan kesinambungan Al-Quran dengan sains, serta perbedaan yang bertolak belakang dengannya. Namun apa yang ia dapati selalu berakhir sebagaimana Firman Allah SWT: "Yang tidak datang kepada Al-Quran kebatilan baik dari belakang maupun dari depannya, yang diturunkan dari Tuhan yang Maha Bijaksana lagi terpuji" (Q.S: Fush Shilat-43).

Dari hasil penyelidikan yang bertahun-tahun, ia kemudian menulis sebuah buku tentang kesinambungan Al-Quran dengan sains yang mampu mengguncangkan Eropa. Sehingga ketika para pakar-pakar dan para ilmuwan barat berusaha untuk mendebatnya, mereka tidak kuasa.

http://www.kaskus.us

Monday, July 5, 2010

UMAR BIN KHATTAB DAN LAW OF ATTRACTION DALAM ISLAM



“Setiap orang akan memperoleh sesuai dengan apa yang ia niatkan” (HR Bukhari Muslim)

The Secret, Law of Attraction, sepertinya telah membuahkan revolusi spiritual dan keyakinan yang besar di Benua Barat sana. Bagi yang sudah baca bukunya, “The Secret” oleh Rhonda Byrne, tentu kenal dengan istilah “Law of Attraction”, hukum tarik-menarik. Bahwa pikiran menarik kejadian-kejadian dalam hidup kita. “Aksi” pikiran kita akan menimbulkan “reaksi” berupa kejadian. Bahwa pikiran kita akan mengeluarkan frekuensi yang tertangkap semesta, untuk kembali pada kita dalam bentuk kejadian-kejadian sesuai yang kita pikirkan.

Tapi banyak teman-teman muslim jadi takut (termasuk saya juga pernah), kalau menggunakan “Law of Attraction” akan terjebak syirik. Masak kebutuhan dipenuhi sama semesta bukannya Allah? Bahkan, seorang teman ada yang berpikir kalo Law of Atrraction itu bid’ah, nggak ada dalam Islam dan bikin kita kufur ama qadha dan qadar. Eitts, teman, jangan terburu dulu. Sebelum kita menuduh yang enggak-enggak, coba kita flashback sejenak. Flashback ke kisah sejati sahabat Rasulullah, Umar bin Khattab radiyallahu ‘anhu.

Pada saat Rasulullah isra-mi’raj, beliau diperlihatkan keindahan surga dan kedahsyatan neraka. Di surga, Rasulullah melihat sekumpulan bidadari yang bercanda dan bercengkerama, namun hanya satu bidadari yang berbeda. Ia tampak sangat pemalu dan menyendiri dari teman-temannya. Rasulullah pun bertanya kepada Jibril, “siapa bidadari itu?”. Dan dijawab Jibril, “itu adalah bidadari untuk sahabatmu Umar bin Khattab. Ketika ia membaca ayat tentang keindahan surga, ia menginginkan dalam pikirannya, bidadari untuknya berkulit hitam manis, berdahi lebar, memiliki mata berwarna biru di atasnya dan merah di bawahnya. Karena sahabatmu itu selalu segera melaksanakan perintah Allah, maka Allah segera menciptakan bidadari yang sesuai dengan pikirannya”

Umar melakukan “visualisasi”, “menginginkan dalam pikirannya”, ia punya gambaran dengan jelas ciri-ciri bidadari yang ia inginkan untuk menemaninya di surga. Dan Allah segera mewujudkan gambaran visualisasinya menjadi kenyataan, walau tidak di dunia ini. Apa yang sulit bagiNya? “Kun! Fayakun”. “Terjadilah”, kataNya, maka terjadilah.

.

>> Law of Attraction : “Like Attracts Like”

John Peace dalam bukunya “Advanced Attraction” menjelaskan dengan sangat baik perumpamaan law of attraction ini. Dia menjelaskan fenomena “pasir di atas logam”. Ketika kita menaburkan sejumlah pasir di atas lempengan logam, lalu logam itu kita beri ketukan dengan besar frekuensi yang cukup untuk menghasilkan getaran pada logam itu, akhirnya terjadi energi gelombang di atas lempengan logam. Pasir yang ada di atasnya akan menyebar menempati wilayah lempengan yang gelombangnya nol, sehingga membentuk pola-pola tertentu yang dapat kita lihat. Bentuk pola-pola ini tergantung frekuensi ketukan yang kita berikan kepada lempeng logam (seperti gambar di bawah ini).

sandwave

Dan contoh lain, adalah garputala. Bila dua garputala yang memiliki karakteristik sama diletakkan saling berhadapan; lalu salah satu garputala diketuk dan dibunyikan, maka garputala pasangannya akan berbunyi karena adanya resonansi. Demikian kira-kira pikiran negatif akan memanggil resonansi berupa kejadian negatif yang kita alami, dan pikiran positif sebaliknya. Di dunia nyata, dua orang manusia dapat saling cocok, “beresonansi” satu sama lain ketika mereka berbagi “frekuensi” sama. Di dunia pergaulan dan perjodohan kita mengenal “like attracts like”. Orang religius biasanya mencari jodoh religius, di SMA anak gaul bikin geng dengan sesama anak gaul; karena mereka memiliki frekuensi yang sesuai.

Tidak jauh-jauh pada partikel dan gelombang, secara psikologis pikiran negatif akan mempengaruhi kepribadian dan sugesti kita. Susan Jeffers, dalam bukunya “Feel the Fear and Do it Anyway” menceritakan bahwa ia pernah melakukan percobaan kecil dengan muridnya. Murid itu disuruh berdiri sambil menekuk tangannya, dan harus tetap mempertahankan demikian ketika Jeffers meluruskan paksa tangan si murid. Hal ini bisa dilakukan si murid tanpa kesulitan. Jeffers lalu menyuruh murid itu mengulang dalam pikirannya 10 kali “saya lemah dan tidak berharga”. Tak disangka, Jeffers dengan sangat mudah dapat meluruskan lengan murid itu. Kemudian Jeffers menyuruh murid mengulang dalam pikirannya “saya kuat dan berharga” 10 kali. Ternyata, tangan murid ini makin kuat dan makin bertahan ketika Jeffers berusaha meluruskan paksa tangannya. Bahkan, ia jauh lebih kuat daripada sebelumnya.

.

>> The Secret/Law of Attraction dalam Islam

Ketika saya pertama kali membaca buku “The Secret”, saya setuju dengan Rhonda Byrne kalau Islam pun pernah mengajarkan Law of Attraction. Let’s check ‘em out :

“Setiap orang akan memperoleh sesuai dengan apa yang ia niatkan” (HR Bukhari Muslim)

“Aku mengikuti prasangka hambaKu, jika prasangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika prasangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan.” (Hadits Qudsi)

“Aku bersama sangkaan hambaKu padaKu, maka hendaklah ia berprasangka dengan apa yang ia inginkan (bukan yang ia risaukan atau hawatirkan).” (Hadits Qudsi)

“Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?” (QS Al Baqarah 33)

“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al Baqarah 284)

“Dan Dialah Allah , (kekuasaanya terhampar) baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui apa yang kamu usahakan.” (QS Al An’am 3)

“Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak sesuatu Ia hanya berkata ‘jadilah!’, maka terjadilah” (QS Al Baqarah 117)

“Sesungguhnya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia”. (QS Yaasiin 82)

“Mintalah kepada Allah akan kemurahan-Nya, karena sesungguhnya Allah senang bila dimintai (sesuatu).” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Majah)

Bahkan Rhonda Byrne pernah membahas “jangan menggunakan Law of Attraction untuk mengharapkan kejelekan tertimpa pada orang lain, karena malah semesta akan membuatnya memantul kepada diri Anda sendiri”. Hal itu sebenarnya pernah diucapkan oleh seorang ulama terkenal pada zaman Khalifah Harun Ar-Rasyid (lupa namanya, so sorry) :

“Ketika Anda mengucapkan sesuatu agar kejelekan menimpa orang lain, maka umpatan Anda akan naik ke langit—sedangkan pintu-pintu langit itu menolaknya, sehingga umpatan itu kembali ke bumi, mencari ke sana-kemari, dan menuju orang yang Anda umpat bila ia layak menerimanya. Namun bila orang itu tidak layak menerimanya, umpatan itu akan kembali kepada Anda”

Disadari atau tidak, Rasulullah adalah guru besar The Secret, sampai sekecil apapun. Tidak percaya? Kita akan lihat contoh konkretnya. Misalnya, dalam hal niat dan pemberian nama.

.

((( Mengapa Kita harus Meluruskan Niat

“Ketika kita berdoa, mudah untuk meminta kepadaNya dalam kata-kata. Namun menaruh niat dan kesungguhan pada yang diinginkan, itu jauh lebih penting. Niat adalah sumber kekuatan yang dapat mengubah realita” (Michael Peace, “Advanced Attraction”)

Bila Anda mempelajari salah satu jantung ajaran rohani Islam, niat itu sangat penting. Bahkan niat berbuat baik saja sudah diganjar pahala oleh Allah, walau tidak jadi dilaksanakan. Tidak hanya dalam ibadah, aspek kegiatan lain dalam kehidupan seorang muslim harus didahului niat, niat, dan niat. Kita umat muslim sering mendengar nasihat “luruskan niat”, “luruskan niat hanya kepada Allah”. Dulu saya tidak paham tentang esensi niat ini. “Masak belajar aja harus pake niat ‘saya niat belajar karena Allah Ta’ala’?”. Emang sholat, kalii? Saya kutip haditsnya lagi, full edition :

Dari Amir l’Mu’minin Abi Hafsh Umar ibn Al Khaththaab Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya amal-amal itu bergantung kepada niatnya. Dan setiap orang akan memperoleh sesuai dengan apa yang telah ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada ALLAH dan Rasul-NYA, maka hijrahnya kepada ALLAH dan Rasul-NYA. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang dikejarnya atau wanita yang hendak ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia (niatkan) hijrah kepada nya.” (HR: Bukhari-Muslim)

Selama ini esensi niat dalam Islam ditafsirkan semata sebagai amalan saleh. Kalo kita ngasih duit ke pengemis karena ingin dipuji orang, maka pujian itulah yang akan kita dapatkan. Kalo kita berjihad karena ingin dijuluki jagoan, maka julukan “jagoan” itulah yang akan kita dapatkan. Tapi kalo kita jadi relawan bencana karena ingin ridha Allah, maka ridha Allah yang didapatkan. Sebatas itu saja. Namun setelah membaca buku Rhonda Byrne, saya baru menyadari kebenaran Islam atas hal ini. Bahwa niat tak hanya mempengaruhi ibadah, namun juga hidup kita. Subhanallah….

Kekuatan niat yang telah dijabarkan 14 abad lalu oleh Islam, ternyata telah dibuktikan dalam fisika kuantum. Werner Heisenberg, fisikawan Jerman pemenang nobel 1927, menemukan bahwa niat peneliti dapat mempengaruhi perilaku pergerakan atom yang diteliti. Teori ketidakpastian Heisenberg—sebutannya—adalah teori yang saat itu sangat radikal dalam dunia fisika. Menurut Heisenberg, perilaku atom tidak bisa ditetapkan secara ketat seperti halnya hukum sebab-akibat, dan seringkali tidak dapat diprediksikan. Misalnya, kalau kecepatan atom ditemukan, tapi bentuk orbitalnya tidak. Setiap kali para ilmuwan mencari sebuah elektron, elektron itu akan muncul di tempat mereka mengharapkannya. Malah yang lebih aneh lagi, ditemukan bahwa sekedar niat untuk mengukur partikel-partikel, walaupun pengukuran tidak jadi dilaksanakan, tetap akan mempengaruhi partikel-partikel itu!

“Rasulullah bersabda bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman, Jika hambaKu berniat hendak mengerjakan suatu kebaikan, maka Aku akan menulisnya satu pahala kebaikan walau ia belum mengerjakannya, dan jika ia mengerjakannya maka Aku menulisnya dengan sepuluh kebaikan” (HR Muslim)

Saya pernah mendapat nasihat baik dari seorang kyai : ketika Anda berdoa, spesifiklah, dan bersungguh-sungguhlah. Karena Allah akan mengabulkan doa sesuai kekuatan niat kita. Dan spesifiklah : bila Anda ingin “rejeki banyak”, maka deskripsikan padaNya seperti apa maksudnya, misalnya “agar dagangan lebih laris”, “naik gaji”. Mungkin doa kita tidak terkabul karena kita ragu-ragu, kurang ikhtiar, atau karena berdoa sambil lalu. Dan alhamdulillah, saya dapat merasakan “berdoa dan berniat secara spesifik” membuat saya mendapatkan berbagai hal yang saya inginkan—jauh sebelum saya mengenal The Secret. Bila kita meminta sambil ragu-ragu “dikabulkan atau enggak, ya? Gue kan banyak dosa”, ingatlah :

“Aku mengikuti prasangka hamba-Ku” (Hadits Qudsi)

“Janganlah kamu putus asa ketika Dia menunda mengabulkan keinginanmu, karena pemberian itu sesuai dengan kadar niatnya” (kutipan Ali bin Abi Thalib)

Tidak sebatas menjaga pikiran agar tidak berprasangka buruk pada Allah, Rasulullah SAW pun mewanti-wanti untuk menjaga ucapan—karena ucapan yang dikeluarkan sembarangan, dapat menjelma menjadi kenyataan. Dalam suatu hadits, disebutkan bahwa janganlah seseorang meminta kejelekan pada dirinya sendiri (karena kesal, misalnya), sebab bisa jadi Allah akan mengabulkannya, atau malaikat mengaminkannya.

((( Nama dan Penamaan

Bahkan, nama anak/orang pun—dalam Islam—harus dipilih sedemikian rupa untuk mendoakan si empunya nama tersebut dalam kebaikan. Rasulullah sering mengganti beberapa nama sahabat/ shahabiyah, atau nama tempat dengan nama yang lebih baik.

Misalnya, beliau mengganti nama Ashiyah (“wanita durhaka”) menjadi Jamilah (“wanita baik”), mengganti nama Hazan (“sedih”) menjadi Sahl (“mudah”), Juwairiyah Barrah (“Juwairiyah yang bersih dari kesalahan”) menjadi Juwairiyah saja, dan nama Harb (“perang”) menjadi Salam (“damai”). Juga sahabat bernama Abdul Syamsi (yang berarti “hamba matahari”), setelah masuk Islam diganti namanya dengan Abdurrahman (“hamba dari Maha Pemurah”) oleh Rasulullah. Abdurrahman ini kelak dijuluki “Abu Hurairah” (bapak kucing) oleh para sahabat lain karena dia selalu bersama kucingnya, seolah-olah kucing itu adalah bayangannya.

Beliau juga mengganti daerah yang bernama Afrah (“berdebu dan tandus”) menjadi Khadhirah (“subur”), dan mengganti nama perkampungan Dhalalah (“sesat”) menjadi Hidayah (“petunjuk”). Terkait dengan nama, Umar bin Khattab pernah bicara dengan seseorang seperti ini :

Umar : Siapa namamu?
Orang itu : Jamrah (“bara api”)
Umar : Siapa nama ayahmu?
Orang itu : Syihab (“jilatan lidah api”)
Umar : Dari mana asalmu?
Orang itu : Huraqah (“terbakar”)
Umar : Di bilangan mana tempat tinggalmu?
Orang itu : Harratin-Nar (“panasnya api”)
Umar : Di mana kampungmu?
Orang itu : Dzati Ladza (“membara”)
Umar : Rumahmu terbakar, pergilah.
Ketika orang itu pulang, ternyata yang dikatakan Umar menjadi kenyataan.

Di hadits lain, Rasulullah melarang memberi nama anak dengan nama “Rahmat” dan “Rizki” (rejeki). Alasan beliau, bila si empunya nama itu tidak hadir di suatu forum, maka forum itu akan mengatakan “di sini tidak ada Rahmat”, “di sini tidak ada Rizki”—yang berarti tanpa sadar mendoakan kejelekan buat forum tersebut. Sampai segitunya, ya?

http://halfscience999.wordpress.com

Tuesday, June 8, 2010

Keseimbangan Jumlah Kata didalam Al Qur’an


Allah swt berfirman dalam surat al Baqarah, ayat 23: “ Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Alqur’an yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah paling tidak satu surat (saja) yang semisal Alqur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”.

Dan pada ayat berikutnya Allah swt berfirman:” Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) – dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir”.

Pada dasarnya bahasa Qur`an sedemikian fasih dan indah sehingga setiap orang yang walaupun sedikit memahami bahasa Arab, dengan membaca ataupun mendengar lantunan ayat, dengan sendirinya akan memahami bahwa tidak ada satu orator pun yang dapat berbicara dengan bahasa yang sedemikian rupa fasihnya. Bahasa dan ucapan fasih tersebut tidak mungkin berasal dari manusia. Mukjizat Alquran tidak terbatas pada pengetahuan-pengetahuan mendalam berupa ilmu logika, sosial, keindahan serta kefasihan bahasa dan ilmu tentang rahasia alam gaib yang sangat menakjubkan. Setiap hari terungkap bidang-bidang baru dari keajaiban-keajaiban Alqur’an. Sebagai contoh hingga kini terdapat beberapa hal tentang mukjizat angka dalam Alqur’an yang di jelaskan melalui penelitian secara seksama.

Abdul Razaq Nawfal, dalam Al I’jaz Al Qur’an Al karim yang terdiri dari 3 jilid, mengemukakan banyak contoh tentang keseimbangan tersebut, yang dapat kita simpulkan secera singkat dari karya tulisan karya M.Quraish Shihab, Membumikan Al Qur’an, sebagai berikut :

1. Kesimbangan antara jumlah Bilangan Kata dengan Bilangan Antonimnya. Contoh :

1. Al Hayah (hidup) dan Al Mawt (mati), masing-masing sebanyak 145 kali
2. An Naf (manfaat) dan Al Madharrah (mudarat) masing-masing 50 kali
3. Al Har (panas) dan al Bard (dingin), masing-masing 4 kali
4. A Shalihat (kebajikan) dan Al Sayyi’at (keburukan), masing-masing 167 kali
5. Al Thuma’ninah (kelapangan/ ketenangan) dan Al Dhiq (kesempitan/ kekesalan), masing-masing 13 kali
6. Ar Rahbah (cemas/takut) dan Al Raghbah (hapap/ingin), masing-masing 8 kali
7. Al Kufr (kekufuran) dan Al Iman, masing-masing 17 kali
8. Al Shayf (musim panas) dan Al Syita’ (musim dingin), masing masing 1 kali

2. Kesimbangan Jumlah Kata dengan dengan Sinonimnya/ makna yang Dikandungnya. Contoh :

1. Al Harf dan Al Zira’ah (membajak/ bertani), masing-masing 14 kali
2. Al ‘Ushb dan Al Dhurur ( membanggakan diri/ angkuh) masing-masing 27 kali
3. Al Dhallun dan Al Mawta (orang sesat/mati (jiwanya), masing-masing 17 kali
4. Al Islam dan Al Wahyu (Al Qur’an, wahyu, dan Islam), masing-masing 70 kali.
5. Al ‘Aql dan An Nur (akal dan cahaya) masing-masing 49 kali
6. Al Jahr dan Al’Alamiyah (nyata), masing-masing 16 kali

3. Keseimbangan antara Jumlah Bilangan Kata dengan Jumlah Kata yang Menunjuk pada Akibatnya. Contoh :

1. Al Infaq (Infaq) dengan Ar Ridha (kerelaan), masing-masing 73 kali
2. Al Bukhl (kekikiran) dengan Al Hasarah (penyesalan), masing-masing 12 kali
3. Al Zakah (zakat/penyucian) dengan Al Barakat (kebajikan yan banyak), masing-masing 32 kali
4. Al Fahisyah (kekejian) dengan Al Ghadb (murka), masing-masing 26 kali

4. Keseimbangan antara Jumlah Bilangan kata dengan Kata Penyebabnya. Contoh :

1. Al Israf (pemborosan) dengan Al Sur’ah (ketergesa-gesaan), masing-masing 23 kali
2. Al Maw-izhah (nasihat/petuah) Al Lisan (lidah), masing-masing 25 kali
3. Al Asra (tawanan) dengan Al Harb (perang), masing-masing 6 kali
4. Al Salam (kedamaian) dengan Al Thayyibat (kebajikan), masing-masing 60 kali

5. Disamping Keseimbangan-keseimbangan Tersebut, Ditemukan juga Keseimbangan Khusus. Contoh :

1. Kata Yaum (hari) dalam bentuk tunggal, masing-masing sejumlah 365 kali. Sama dengan jumlah hari dalam satu tahun.
2. Sedangkan kata hari yang menunjukkan kata plural (Ayyam) dan dua (Yaw-mayni) jumlah keseluruhannya 30, sama dengan jumlah hari dalam satu bulan. Di sisi lain kata yang berarti bulan (Syahr) hanya terdapat 12 kali, sama dengan jumlah bulan dalam setahun
3. Al Qur’an menjelasakan bahwa langit ada 7, penjelasan ini diulanginya dalam 7 kali pula
4. Kata-kata yan menunjukkan kepada utusan Tuhan baik Rasul atau Nabiyy (nabi) atau Basyir (pembawa berita), atau Nadzir (pemberi peringatan), keseluruhannya berjumlah 518 kali. Jumlah ini seimbang dengan nama-nama nabi, rasul dan pembawa berita tersebut, yakni 518 kali

Bismillahirahmannirrahim adalah pangakalan umat muslim bertolak. Kalimat ini mempunyai 19 huruf (dalam bahasa arab). Angka 19 mempunyai rahasia yang berkaitan dengan Al Qur’an, termasuk dengan Bismillah itu sendiri. Dalam Al-Qur’an, kata ism, Allh, Ar Rahman, san Ar Rahim, mempunyai jumlah yang dapat dibagi habis dengan angka 19 itu. Ism 19 kali, Allah 2.698 kali (2.698 : 19 = 142),

Ar Rahman 57 kali (57 : 19 = 3) dan Ar Rahim 114 kali (114 : 19 = 6)

http://answering.wordpress.com

Wednesday, June 2, 2010

Mistery Ka'bah Yang Menggegerkan NASA

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.


Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.



Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda:
Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.

Sumber: kaskus.us

Tuesday, June 1, 2010

Jumlah Ayat dan Hari

Selain mukjizat kandungan isinya, Al Qur’an juga memiliki mukjizat dalam kandungan fisiknya. Sejak dulu hingga kini para peneliti menemukan keajaiban fisik isi Al Qur’an, misalnya ketika ditemukan bahwa jumlah kata tunggal hari (Alyaum) disebut sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada satu tahun syamsiyyah (masehi). Kata jamak hari disebut sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu bulan. Sedang kata Syahrun (bulan) dalam Al Quran disebut sebanyak 12 kali sama dengan jumlah bulan dalam satu tahun. Kata Saa’ah (jam) disebutkan sebanyak 24 kali sama dengan jumlah jam sehari semalam.

Demikian pula dalam Al Quran kata Albar (yang berarti ‘darat’) disebut 12 kali, sedangkan kata Albahr (yang berarti ‘laut’) baik tunggal maupun jamak (mufrod, mutsanna dan jama’nya) disebut sebanyak 40 kali. Perbandingan tersebut sama dengan perbandingan antara daratan dan lautan di planet bumi ini.

Sumber= http://www.indonesiaindonesia.com/f/3866-mukjizat-allah/


Bahkan seorang peneliti kelautan Perancis yang terkenal, Jacques Costeau, memutuskan menjadi seorang muslim ketika mengetahui adanya ayat dalam salah satu surat Al Quran yang membahas tentang aliran laut dalam yang terbelah menjadi dua, panas dan dingin, yang mana sesuai dengan penelitian yang sedang ia lakukan.

Tragedi kehancuran gedung kembar tertinggi di dunia, Wolrd Trade Center (WTC) New York, yang terjadi pada bulan 9, tanggal 11, tahun 2001, tak lepas dari ketelitian pengamat Al Quran Tak mudah kita melupakan kedahsyatan tragedi ‘WTC 9/11’ tersebut, dimana pada suatu hari, melalui tangan sekelompok orang, Tuhan ‘mengizinkan’ dihancurkannya 2 menara kembar gedung raksasa tertinggi di dunia di kota New York, Amerika Serikat. Ini masih belum termasuk gedung Pentagon dan gedung kecil lain disekitar WTC.

Peristiwa WTC 9/11 terjadi disekitar 14 abad setelah Al Quran diturunkan, namun detail fisiknya telah tercatat secara tersembunyi didalam Al Qur'an, yaitu dalam surat At-Taubah. Surat At-Taubah merupakan surat ke 9 dalam urutan Al-Qur’an, dimana 37 ayat diantaranya terletak pada juz ke -11 (sisanya di juz 10), dan kabarnya jumlah huruf pada 37 ayat ini terdiri dari 2001 huruf, ada pula yang bilang jumlah kata pada keseluruhan surat At-Taubah ini ada 2001 kata. Angka-angka ini sama dengan tanggal, bulan dan tahun terjadinya tragedi WTC 9/11 tersebut.

Mari kita simak isi surat At-Taubah ayat ke- 109 dan 110, yaitu :

“Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridaan (Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahanam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”
“Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Dalam ayat tersebut disebutkan keruntuhan sebuah bangunan karena yang mendirikannya adalah orang -orang yang zalim. Pemerintah Amerika Serikat dan sekutunya yang selalu dianggap para politisi dan ulama Islam sebagai pemerintahan yang bersikap zalim dan memusuhi umat Islam hingga saat ini. Sehingga peneliti ayat ini menyimpulkan bahwa orang zalim yang dimaksud ayat ini adalah pemerintah As dan sekutunya.

Selanjutnya peneliti tersebut mengatakan bahwa kata-kata ‘di tepi jurang yang runtuh’ adalah penafsiran dari bahasa Arab kata-kata JURUFIN HAR yang terdapat dalam ayat tersebut diatas. Dan menurut beliau kabarnya ada sebuah jalan yang bernama JERF HAR yang terletak di sekitar komplek gedung WTC yang hancur tersebut. Kalaupun info Jerf Har ini dianggap mengada-ada, Anda akan semakin takjub ketika mengetahui mengapa ayat tersebut ada di nomor 109 dan 110.

Ingin tahu mengapa ayat yang menginformasikan bangunan yang jatuh / runtuh ini ada di ayat 109 dan 110 ?. Ternyata jumlah tingkat di gedung masing-masing dari dua gedung menara WTC ada 110 tingkat ! (Telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat barat yang mempercayai tahyul angka sial 13, sehingga gedung-gedung tinggi selalu menghapus istilah lantai ke-13, sehingga jumlah tingkat gedung sebenarnya adalah 109).

Subhanallah !

Sungguh demikian sempurna cara Allah SWT memberi tanda-tanda kebenaran dan tanda-tanda kekuasaannya kepada orang-orang yang diberi-Nya petunjuk. Beruntunglah kita bila menjadi orang yang selalu bertambah keimanannya ketika mendengar kebenaran dan kebesaran Allah SWT semacam ini.

Keajaiban Sujud

"Seorang doktor di Amerika Syarikat telah memeluk Islam
kerana beberapa keajaiban yang ditemuinya
dalam penyelidikannya.

Dia amat kagum dengan penemuan tersebut,
sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran.


Dia adalah seorang Doktor Neurologi .


Setelah memeluk Islam, dia amat yakin akan perubatan secara
Islam dan dengan itu telah membuka sebuah
klinik yang bertemakan
"Perubatan Melalui Al-Qur'an" .


Kajian perubatan melalui Al-Qur'an
membuatkan ubat-ubatannya berteraskan apa yang
terdapat di dalam Al-Qur'an.

Di antara kaedah-kaedah yang digunakan
termasuklah berpuasa, madu lebah, biji hitam (black seed)
dan sebagainya.


Apabila ditanya bagaimana dia tertarik
untuk memeluk Islam,

maka doktor tersebut memberitahu bahawa
semasa beliau melakukan kajian urat saraf,
terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia
yang tidak dimasuki oleh darah.

Padahal setiap inci otak manusia
memerlukan darah yang cukup untuk
berfungsi secara normal.


Setelah membuat kajian yang memakan masa,
akhirnya beliau mendapati Bahawa darah tidak akan
memasuki urat saraf di dalam otak manusia melainkan
pada ketika seseorang itu sedang sujud semasa mengerjakan
Sembahyang!! !

Urat tersebut memerlukan darah hanya untuk
Beberapa sukatan yang tertentu sahaja.

Ini bermaksud bahawa darah hanya akan memasuki
urat tersebut mengikut kadar sembahyang waktu yang
diwajibkan oleh Islam......
Begitulah keagungan ciptaan Allah!!!

tidak menunaikan sembahyang,
akan otaknya tidak Akan dapat menerima darah yang
secukupnya untuk berfungsi secara normal!!!

Oleh yang demikian, kejadian manusia ini sebenarnya
adalah untuk menganuti agama Islam 'sepenuhnya'
kerana sifat fitrah kejadiannya memang telah
dikaitkan oleh Allah dengan agama-Nya yang indah ini.
"
Sumber= Forum diskusi malaysia

Tumbuhan yg Bertasbih

MUKJIZAT ALLAH MENCENGANGKAN PARA ILMUWAN BARAT

Pada sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.

Para ilmuwan selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah) dengan sebuah alat canggih yang bernama [i]Oscilloscope.

Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik!!!
Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.

Padahal seperti diakui oleh sang profesor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika dan Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus komentar apa.

Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan Muslim tersebut mengatakan: “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu!”

Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.

Sang ilmuwan Muslim segera menyitir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“... Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’: 44)

Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafadz jalalah (nama Allah Subhanahu wa Ta’ala) sebagaimana tampak dalam layar.

Maka keheningan dan keheranan yang luar biasa menghiasi aula dimana ilmuwan tersebut berbicara.

Subhanallah, Maha Suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan nama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian ini, yaitu Profesor William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia memberikan hadiah Al-Qur’an dan terjemahnya kepada sang profesor.

Selang beberapa hari setelah itu, Profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Al-Qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain: “Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”.

Seorang profesor ini telah mengumumkan Islamnya dihadapan para hadirin yang sedang terperangah.

Allahu Akbar! Kemuliaan hanyalah bagi Islam, ketika seorang ilmuwan sadar dari kelalaiannya, dan mengetahui bahwa agama yang haq ini adalah Islam! (Faiz)

Sumber : Majalah Qiblati vol 01 / no 11 / Tahun 2006 / 1427 H / hal 40 - 41